Mati lampu berusaha ikut Tuweb

Desa  adalah  Desa yang nuansa Tradisionalnya masih terasa. Desa  ini akan mengantarkan para wisatawan dan penduduknya ke dalam nuansa tenang dan damai khas Desa Tempirai.

Dengan nuansa tradisionalnya yang masih terasa, Tempirai menyandang status yang masih sangat alami dan Desa yang belum ada Universitas.

Tempirai memiliki makanan khas yaitu sagururu. Panganan berbentuk ikan   bakar gabus berwarna gelap  bercita rasa gurih. Sehingga para penikmat yang menyukai rasa pedas asam ini bisa di jadikan alternatif untuk lauk yang lezat.

Nuansa Desa ini yang tenang, membuat suasana hati menjadi teduh serta menciptakan memori indah di benak. Kendaraannya yang masih belum terlalu banyak membuat para pengunjung dan warganya masih bisa merasakan berjalan kaki.

Sekeliling jalan masih ditumbuhi pepohonan yang asri hingga menambah sejuk suasana. Berjalan kaki sambil menikmati suasana Desa Tempirai adalah hal terbaik yang harus dirasakan setiap yang berkunjung.

Pada waktu  Pagi  hari Minggu tepatnya. Desa Tempirai terlihat lebih hidup ketimbang waktu malam. Banyaknya warung kaki lima yang menyajikan makanan serta minuman hangat menciptakan suasana kehangatan di dalam hati.

Dimana saya adalah salah satu mahasiswa Universitas Terbuka yang pada saat ini saya berada di semester 4 PGSD_S1/118 Nama saya Rini Astuti Dipokjar_PALI.

Kita tau benar Bahwa mewabahnya covid_19 beberapa universitas Indonesia bahkan seluruh dunia dialihkan untuk belajar dirumah dengan menggunakan jaringan internet dan/ belajar jarak jauh. Baik melalui Hp android, TV, Radio serta menggunakan berbagai aplikasi yang di sarankan oleh pemerintah.

Universitas Terbuka lebih memilih Tuweb adalah tutorial tatap muka yang diselenggarakan dengan memanfaatkan jaringan Internet dalam waktu yang sama (sinkron) tetapi di tempat atau ruang yang berbeda.

Tepatnya Minggu 19 April 2020 pukul 8.15 jam pertama mata kuliah yang akan saya ikut tapi desa kami mengalami kendala yaitu terjadi mati lampu serta diikuti dengan hilangnya sinyal baik Telkomsel maupun Indosat dan sekitar 10 Mahasiswa tidak ikut Tuweb pertama karena mati lampu dan sinyal menghilang tak tau dimana di desa kami. Usaha pun kami lakukan terus-menerus untuk mendapatkan sinyal yang putus_putus usaha saya Gagal lagi bahkan berkali-kali menghubungi teman_teman yang aktif di tuweb bahwa kami tidak bisa ikut karena sinyal dan 2 jam berlalu akhirnya lampu hidup kembali saya bersenang riah seperti menyambut orang tua pulang dari mana saking senangnya lampu hidup kembali keadaan pun tidak sunyi seperti tinggal di pendalaman lagi Hp pun mulai ramai karena sinyal sudah ada baik wa atau pun Aplikasi lainnya yang berbunyi di layar Handphone saya rasa kesal ada karena informasi terhalangi tapi tidak memudar semangat untuk terus belajar serta menambah wawasan.

Berkali_kali untuk masuk ke grup Tuweb atau wa agar bisa menyampaikan alasan kepada Bapak/Ibu Dosen dapat memaklumi keadaan yang terjadi di daerah kami. Tapi  ada salah satu tempat kelompok saya yang berasal dari daerah lain yang masih ada sinyal dia bilang bahwa kami tidak bisa ikut tuweb karena listrik padam banyak yang kami lewati selama sinyal tidak ada yaitu diskusi, Materi mata kuliah tersebut. Rasa keingintahuan saat kuat padahal akhir saya ikut tuweb bahkan materi yang sudah dibahas saya tanyakan kembali karena saya betul-betul tidak mengikuti tuweb tersebut.  Pada hari ini begitu banyak yang menghambat aktivitas tuweb hari berkali_kali lampu mati, sinyal hilang tapi tidak mengecilkan semangat membara saya agar bisa belajar walaupun sinyal tak ada mati lampu selama menunggu lampu hidup saya melakukan aktivitas lain seperti memasak serta membaca modul yang sudah ada di bagikan Universitas Terbuka sebelumnya.

Ketika Terjadi padam listrik saat sulit untuk mencari sinyal dan dapat informasi dan materi terbaru bahkan kita sering ketinggalan materi karena mati lampu ada sumber penerangan dan kehidupan bagi manusia.

Sekian terimakasih semoga bermanfaat...

     

     

    riniastuti110296@gmail.com